Bulan-bulan yang berat bagi Google Kacang99 belakangan ini. Sepertinya pengumuman rilisnya Pixel 9 series tidak mampu membendung apa yang sedang terjadi dibalik layar perusahaan. Setelah kemarin lalu beredar kalau pengadilan AS berusaha memecah belah Google menjadi beberapa entitas, kini sepertinya ada tambahan gugatan baru.
Lebih tepatnya, gugatan terbaru Google adalah sebuah pembatalan keputusan dari gugatan sama 2020 lalu. Yang mana menjadikan sekali lagi gugatan tersebut aktif kembali. Kasus apa yang dimaksud?
Gugatan Google Soal Kumpulkan Data Pengguna Chrome Dibuka Kembali
Google sekali lagi terlibat dalam masalah akibat pengadilan mencabut keputusan pengadilan yang pertama diajukan tahun 2020 lalu, dimana Google dinyatakan sudah meminta izin kepada pengguna Chrome bahwa datanya dikumpulkan.
Tampaknya, keputusan tersebut dicabut saat ini dan pengadilan meminta agar kasus kali ini ditelaah lebih dalam lewat perspektif pengalaman pengguna. Pasalnya, menurut Hakim Milan D. Smith Jr. yang membatalkan keputusan sebelumnya sebut kalau meskipun Google beranggapan pengguna telah setuju datanya diambil begitu menyetujui kebijakan privasi.
Hal ini tetap saja bisa berarti kalau pengguna tidak memahami isi dari kebijakan tersebut sebelum menyetujuinya. Yang berarti sama saja dengan tidak adanya consent atau persetujuan dari pengguna dalam konteks tersebut.
Google Dinilai Menyesatkan Pengguna
Gugatan yang dihidupkan kembali ini membahas tindakan Google yang tetap mengambil data pengguna meskipun fitur Google Sync tidak dinyalakan. Google dinyatakan gagal menjelaskan kalau data tetap dikumpulkan meskipun sync tidak aktif.
Perusahaan asal Mountain View ini belum memberikan tanggapan sampai saat ini. Yang jelas, masalah Google kian bertambah dan melebar. Apa yang akan terjadi dengan perusahaan sebesar ini brott?
Posting Komentar untuk "Kasus Gugatan Google Karena Kumpulkan Data Chrome Tanpa Izin Kembali Aktif"